Loading...

Telaga Waja

Salah satu objek wisata di Karangasem yang menawan karena keasrian alam dan suasana pedesaan.

Bali View Rafting

Arung jeram di sepanjang telaga Waja

Desa Iseh

Keindahan pesona alam desa

Bukit Jambul

Bukit Jambul, pesona menawan perbukitan Karangasem.

Monumen Puputan Klungkung

Monumen peringatan perjuangan rakyat Klungkung mengusir penjajah Belanda.

Pancoran Yeh Esah

Pancoran pada pura suci di Muncan.

Tuesday, May 31, 2011

Hotel Putung


Penginapan yang damai dan nyaman serta jauh dari hiruk pikuk perkotaan merupakan pilihan para wisatawan saat berlibur di Bali. Suasana seperti itu merupakan suasana khas yang identik dengan pedesaan. Di Bali, banyak terdapat penginapan - penginapan yang letaknya di suatu pedesaan yang disebabkan oleh di desa tersebut merupakan salah satu tujuan wisata. Begitu juga yang ada di kecamatan Selat, Karangasem. Salah satu daerah wisata alam yang menyajikan pemandangan alam dan eksotikanya. Tentunya di desa-desa di Selat ini juga tersedia penginapan bagi para wisatawan. Salah satunya adalah Hotel Putung.

Hotel Putung merupakan suatu penginapan yang terletak di kecamatan Duda Timur yang letaknya berdekatan dengan objek wisata Pondok Bukit Putung dan juga Agro Wisata Kebun Salak di Sibetan. Penginapan yang berjarak 67 km ini dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan dari bandara Internasional Ngurah Rai. Perjalanan ke hotel ini dapat ditempuh melalui Jalan By Pass Ngurah Rai dan Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra serta melaui kota Semarapura ibukota kabupaten Klungkung hingga kemudian menuju ke Karangasem. Dalam perjalannya ke lokasi, di kabupaten ini kita akan melewati banyak desa. Desa – desa tersebut yaitu desa Pesaban, desa Nongan, desa Muncan, desa Selat lalu hingga sampai di desa Duda Timur.

Penginapan di Hotel Putung sebenarnya fasilitas pelengkap yang disediakan pada objek wisata Pondok Bukit Putung yang bertujuan memberi kenyamanan dan rasa betah kepada wisatawan sehingga dapat singgah dalam waktu yang lebih lama lagi. Seperti yang kita ketahui di Bukit Putung merupakan wisata alam yang menyadiakan eksotika alam yang menawan oleh karena itu tak cukup waktu dalam sehari untuk menikmatinya, Hotel kemudian menjadi solusi sebagai tempat peristirahatan sementara bagi wisatawan baik domestik maupun asing.

Mengenai fasilitas di Hotel Putung ini tersedia 7 buah kamar dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti TV, telepon, kamar mandi, dan pendingin ruangan alami yang berasal dari hawa sejuk khas pedesaan serta fasilitas – fasilitas lainnya. Mengenai harga sewa kamar, penginapan ini mematok harga sebesar Rp75.000,00/malam.

Di dekat penginapan Hotel Putung ini juga terdapat sebuah tempat makan yaitu Bar & Restoran Bukit Putung. Tempat makan ini terletak pada objek wisata Pondok Bukit Putung. Kuliner yang disajikan dijamin halal bagi para wisatawan khususnya bagi kaum muslim.

Jika anda memilih Hotel Putung sebagai tempat peristirahatan selama berwisata di Karangasem, akan dijamin tak akan merasa kecewa karena di Hotel ini menyediakan ketenangan serta kedamaian yang anda butuhkan selama berlibur. Suasana pagi yang sejuk sudah merupakan sesuatu yang biasa ada di desa sekitar penginapan ini. Aktivitas warga sekitar sebagai petani yang sejak pagi sudah terlihat begelut dengan tekun di lahan – lahan mereka membuktikan betapa suasana di sekitar Hotel putung ini memiliki eksotika tersendiri sebagai desa wisata. Jika di kota kita menemukan orang – orang yang berlalu – lalang sibuk menuju tempat kerja maka di sini kita akan menemukan petani – petani yang dengan tekun bekerja di persawahan. Kendaraan – kendaraan di perkotaan berganti kerumunan sapi – sapi yang dengan bebas makan semau mereka. Serta senyum penuh ambisi dan keruwetan penduduk perkotaan berganti senyum santai penduduk desa yang bersahaja.

Salak merupakan buah khas kabupeten Karangasem yang tak boleh anda lewatkan untuk mencicipi rasanya yang manis bercampur rasa asam yang nikmat.


Hotel Putung on Map


Lihat Peta Lebih Besar

Thursday, May 26, 2011

Wisata Bali View Rafting Di Sungai Telaga Waja

Sekian banyaknya sungai yang mengalir di kabupaten Karangasem serta memiliki arus yang deras membuat begitu banyaknya wisata arung jeram (rafting) yang ada di Karangasem. Bali View Rafting salah satunya.

Bali View Rafting mengandalkan aliran sungai (telaga) waja yang deras dan sudah terkenal sebagai tempat wisata arung jeram di Bali. Berlokasi di desa Muncan kabupaten Karangasem. Berjarak sekitar dan kira-kira dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan. Jika digambarkan jalur yang dilewati untuk menemukan wisata ini adalah melalui Jalan By Pass Ngurah Rai ke rah utara. Lalu dilanjutkan melauli Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra ke arah timur. Jalan ini merupakan perbatasan antara kabupaten Badung dengan kabupaten Gianyar. Jika terus lurus ke arah timur, kita akan sampai di desa Takmung, kabupaten Klungkung. Setelah sampai di Klungkung maka perjalanan akan semakin dekat karena tinggal beberapa kilometer lagi untuk mencapai karangasem dimana Bali View Rafting berada.

Di Bali View Rafting suasana alamnya tak terlalu berbeda dengan di telaga waja. Karena wisata ini berada di daerah aliran sungai (telaga) Waja yang memiliki keasrian dan keindahan alam serta suasana pedesaan di kaki gunung Agung. Wisata rafting yang memang selaras dengan namanya yaitu wisata rafting (arung jeram) dengan pemandangan alam Bali. Dimana telah kita ketahui bersama alam Bali yang terkenal asri dan keasrian inilah yang menjadi daya tarik wisatawan asing yang mencari kedamaian di pulau tercinta ini.

Objek wisata ini memiliki keunikan tersendiri yang tidak ada di wisata rafting lainnya di Bali. Sebelum kita mencapai sungai tempat berarung jeram, terlebih dahulu kita harus melewati jalan setapak yang di setiap sisi kiri dan kanannya terdapat persawahan berundak milik penduduk sekitar yang memberikan sensasi berbeda sebelum sampai ke petualangan mengarungi sungai Telaga Waja.

Kenyamanan wisatawan merupakan landasan utama Bali View Rafting dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pelengkap bagi para wisatawan. Fasilitas yang disediakan diantaranya adalah perlengkapan keamanan, pemandu yang profesional, asuransi, fasilitas shower dan kamar ganti serta makan siang dengan fasilitas buffet. Untuk masalah keamanan anda tidak perlu ragu lagi karena Bali View Rafting berkomitmen untuk berorientasi pada pelayanan pelanggan yang menjadi prioritas utama dan selalu profesional menjalankan tugasnya demi keselamatan kerja.

Sementara untuk reservasi anda hanya perlu mengunjungi website Bali View Rafting di www.baliviewrafting.com, di sana dengan lengkap anda akan menemukan prosedur dan tata cara pembayaran yang bisa dibayar tunai ataupun menggunakan kartu kredit.

Tak hanya berarung jeram, Bali View Rafting juga menyediakan fasilitas bersepeda gunung bagi para wisatawan yang ingin terjun langsung dan menyaksikan secara langsung kehidupan sehari-hari petani dan penduduk sekitar. Di sepanjang perjalanan wisatawan juga bebas untuk berfoto mengabadikan apa saja yang mereka temui.

Berlibur sehari di Muncan tentunya tak akan cukup bagi wisatawan, terutama wisatawan asing, untuk itu mereka tak perlu repot mencari penginapan karena tak terlalu jauh dari tempat arung jeram ini terdapat hotel yang bernama Hotel Putung. Hotel Putung terletak di desa Duda Timur, berjarak sekitar 6 km di sebelah timur desa Muncan. Di dekat hotel ini juga terdapat Bar & Restoran Putung yang menyediakan kuliner halal bagi wisatawan asing maupun lokal. Jangan lupa juga bekunjung ke Agro Kebun Salak Sibetan tempat dimana anda akan menemukan salak, buah khas kabupaten Karangasem.


Alamat : Jl. Antasura No. 18X Denpasar 80115 - Bali - Indonesia

No. Telepon : +62 361 7934980, +62 361 8449754

Fax : +62 361 8449756

Email adress : info@baliviewrafting.com

Website : http://www.baliviewrafting.com

Bali View Rafting on Map


Lihat Peta Lebih Besar

Tuesday, May 24, 2011

Monumen Puputan Klungkung

Monumen Puputan Klungkung merupakan monumen kebanggaan masyarakat Klungkung. Monumen ini merupakan simbol perjuangan rakyat dan kerajaan Klungkung melawan penjajah.

Monumen Puputan Klungkung berlokasi di tengah-tengah kota Semarapura ibukota Klungkung tepatnya di jalan Untung Surapati. Tempat ini berada di posisi yang strategis karena terletak di tengah-tengah keramaian kota, pusat pertokoan di Klungkung, pasar tradisional, kantor pemerintahan Klungkung dan terletak berdampingan dengan Kertha Gosa. Jika dari pusat kota Denpasar dapat ditempuh melalui Jalan By Pass Ngurah Rai. Dari Jalan By Pass Ngurah Rai terus lurus ke arah Utara hingga sampai di Batubulan lalu dilanjutkan melalui Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra. Di sepanjang jalan ini kita dapat menyaksikan garis pantai selatan Bali dan juga jalan yang masih mulus karena memang proyek By Pass di jalur ini baru saja selesai. Terus melalui jalur jalan ini hingga sampai di desa Takmung yang merupakan bagian dari Kabupaten Klungkung. Perjalanan sudah semakin dekat karena kita hanya perlu berkendara sekitar 10 menit untuk mencapai pusat kota Semarapura (ibukota Klungkung).

Monumen Puputan Klungkung dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan dan ksatria kerajaan Klungkung melawan serangan kolonialisme Belanda di jaman penjajahan. Monumen Puputan Klungkung merupakan tugu peringatan hari bersejarah Puputan Klungkung yang dulu terjadi pada hari Selasa Umanis 28 April 1908. Di sekitar areal monumen inilah dahulu terjadi perlawanan habis-habisan (perang puputan) melawan penjajah Belanda.

Monumen Puputan Klungkung nampak menjulang tinggi di tengah-tengah keramaian pusat kota Semarapura. Monumen ini memiliki tinggi sekitar 28 meter dan berdiri di areal tanah dengan luas sekitar 128 m2. Bentuk dari monumen ini umumnya sama seperti monumen-monumen peringatan di Bali dan mencirikan karya seni arsitektur Bali, yaitu terdiri dari lingga dan yoni. Pada bagian bawah lingga terdapat sebuah ruangan berpetak yang dilengkapi dengan pintu masuk bergapura sebanyak 4 buah yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pintu tersebut terletak di sebelah utara, timur, selatan dan barat dari bangunan lingga di bagian bawah. Di tengah-tengah antara ruangan berpetak dengan lingga terdapat bangunan kubah bersegi delapan yang alasnya dihiasi dengan kembang teratai sebanyak 19 buah. Dan secara keseluruhan angka-angka pada monumen ini akan mencerminkan pada tanggal bersejarah bagi masyarakat Klungkung 28-4-1908. Di sekitar monumen dilengkapi dengan bale bengong di setiap sudut halamannya dan biasanya bale bengong ini dimanfaatkan sebagai tempat belajar kelompok oleh para pelajar SD, SMP maupun SMA di Klungkung.

Di sekitar monumen terdapat pasar malam (sengol) yang dikenal sebagai pusat kuliner yang terkenal di Klungkung. Pasar malam ini merupakan tempat warga setempat menghabiskan waktu sambil jalan-jalan menikmati suasana senja di pusat kota Klungkung. Di pasar malam ini terdapat berbagai pedagang yang menjual bermacam jenis makanan. Tidak hanya pedagang makanan tetapi juga ada pedagang baju, kaset, souvenir, toko-toko perlengkapan sekolah, pedagang mainan dan lain-lain. Tahukah anda makanan yang terkenal di Klungkung? Makanan yang terkenal dan merupakan makanan khas daerah Klungkung adalah srombotan. Srombotan merupakan campuran sayur-sayuran seperti kacang panjang, taoge, bayam, pare, terong, buncis dan kacang-kacangan yang dicampur dengan bumbu yang dibuat dari parutan kelapa serta bumbu racikan khusus dari pedagangnya. Makanan ini halal dan dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Monumen Puputan Klungkung on Map

Sunday, May 22, 2011

Restoran Puri Boga di Bukit Jambul

Eksotis. Mungkin kata itu yang dapat saya gambarkan ketika mengunjungi Restoran Puri Boga. Mungkin tak tepat rasanya jika kata eksotis saya pakai untuk menggambarkan sebuah restoran yang identik dengan nikmatnya suatu kuliner. Namun, kata tersebut saya gunakan sebenarnya adalah untuk menggambarkan panorama di sekitar Restoran Puri Boga ini.

Restoran Puri Boga merupakan suatu restoran yang terletak di desa Pesaban kabupaten Karangasem atau tidak terlalu jauh dari objek wisata Bukit Jambul. Restoran ini berjarak sekitar 53 km dari bandara Ngurah Rai. Dan dapat ditempuh sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan. Jalan yang dilalui untuk mencapai restoran ini adalah Jalan By Pass Ngurah Rai dan juga Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra. Kemudian melalui daerah kabupaten Klungkung sebelum sampai di perbatasan kabupaten Klungkung dengan kabupaten Karangasem dimana restoran ini berlokasi.

Restoran Puri Boga terletak di atas perbukitan di bukit jambul yang menjorok dan menghadap ke arah pemandangan perbukitan serta gugusan pulau di seberang lautan Bali. Seperti yang dapat dilihat di bukit jambul, di restoran ini pun kita dapat menyaksikan panorama alam kombinasi dari persawahan, perbukitan, lautan serta gugusan pulau Nusa Penida yang nampak seperti sebuah batu besar di seberang lautan. Indahnya samudera Hindia di selatan Bali pun dapat kita nikmati dari restoran ini. Bagaimana dapat saya simpulkan dimana restoran Puri Boga ini tak hanya mengenyangkan perut para pengunjungnya tapi juga mengenyangkan mata dengan sajian eksotika panorama di atas perbukitan.

Tak hanya pemandangannya yang eksotis, pengunjung yang datang ke restoran Puri Boga ini dijamin akan merasa nyaman karena kapasitas tempat makan yang cukup banyak di restoran ini. Kuliner yang disajkan pun dijamin tidak mengecewakan. Mulai dari masakan khas Bali, masakan Indonesia biasa disajikan di sini. Bagi umat muslim mungkin dapat memilih salah satu makanan yang menurut mereka halal karena di restoran ini tidak dapat dikatakan bahwa makanannya 100% halal.

Restoran Puri Boga juga menyediakan layanan buffet bagi wisatawan yang ingin acara santap kulinernya menjadi lebih spesial. Layanan buffet ini disediakan pada saat santap siang (lunch) saja, karena Restoran Puri Boga melayani pengunjung mulai pukul 11 siang sampai pukul 3 sore saja. Terdapat variasi harga untuk layanan buffet ini, khusus dewasa (adult) dikenai harga Rp. 100.000,00, untuk anak sekitar umur 3 - 12 tahun sekitar Rp. 60.000,00 serta untuk balita (usia 0-2 tahun) gratis. Sedangkan, untuk mendapat layanan buffet dilakukan booking terlebih dahulu pada penyedia layanan di restoran ini. Selanjutnya pembayarannya dapat menggunakan uang tunai Indonesia Rupiah (Rp) serta US Dollar ($) ataupun kartu kredit.

Dengan segala kelebihan dari Restoran Puri Boga ini, mulai dari keindahan alam sekitar sampai layanan dan nikmatnya makanan yang disajikan, tempat ini sangat saya rekomendasikan bagi teman ataupun bagi anda yang senang berwisata, datanglah ke Karangasem lalu temukanlah Restoran Puri Boga, surga alam dan surga kuliner di ujung timur Pulau Bali.


Restoran Puri Boga on Map


Lihat Peta Lebih Besar

Wednesday, May 18, 2011

Wisata Pondok Bukit Putung

Wisata di kabupaten Karangasem. Berbicara wisata di kabupaten Karangasem, tak akan pernah habis untuk ditelusuri keindahan objek wisatanya. Objek wisata yang tersebar mulai dari pusat kota sampai ke pelosok-pelosok desa. Semua menyajikan eksotika alam yang mengagumkan.

Begitu juga yang saya temukan di Bukit Putung. Suatu daerah perbukitan yang terletak di desa Duda Timur, kecamatan Selat yang tidak terlalu jauh dari desa tempat saya berasal. Objek wisata ini berjarak sekitar 67 km dari bandara Ngurah Rai Denpasar. Dan untuk mencapai objek ini kita dapat melalui Jalan By Pass Ngurah Rai ke arah timur lalu dilanjutkan menuju ke Jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra menuju arah Klungkung. Dari Klungkung lalu menuju ke kabupaten Karangasem dan sampai di tujuan kira-kira menghabiskan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Area ini dapat dijangkau oleh kendaraan pribadi selain bis karena jalan di sekitar objek wisata yang kecil dan medan tanjakan yang mendominasi.

Bukit putung, sekilas jika kita mendengar nama objek wisata ini terdengar agak aneh dan unik di telinga. Pasalnya, nama tersebut diberikan karena adanya sejarah asal-usul tempat ini. Dalam bahasa Bali kata “Putung” diambil dari asal kata “Putus” yang berarti tidak mempunyai keturunan. Konon menurut legenda, warga yang tinggal di bukit Putung ini dikenai kutukan oleh seorang dukun pintar yang merasa dicurangi. Dukun sakti ini dibunuh oleh para warga disebabakan karena kekayaan sang dukun yang ingin dirampas oleh para warga. Sebelum ajalnya, sang dukun yang merasa dikhianati mengutuk warga bukit tersebut supaya kelak dikemudian hari semua warga laki-lakinya tewas dan tak satupun dari mereka tersisa yang berarti habislah keturunan warga di bukit ini (Putung).

Bukit Putung ini memiliki panorama alam yang mengagumkan, yang merupakan kombinasi antara pegunungan dan laut dari kejauhan. Secara lebih spesifik bukit Putung terletak pada daerah pegunungan yang dikelilingi oleh pepohonan lebat seperti pakis saji, pohon kelapa dan terutama pohon salak. Hal tersebut membuat tempat ini begitu sejuk. Dari atas bukit kita dapat menyaksikan garis pantai pada dermaga di wilayah kecamatan Manggis. Sesekali monyet-monyet yang sedang bergelantungan di pohon kelapa dapat kita lihat dengan jelas. Pemandangan di bawah lembahnya akan tampak terlihat petak-petak sawah yang berada di wilayah desa Buitan, dengan lautnya yang membentang luas membiru serta terlihat kapal-kapal yang sedang berlabuh dan jukung(perahu) nelayan yang sedang menangkap ikan. Serta dari puncak bukit ini di kejauhan akan tampak sangat jelas pulau Nusa Penida. Kapal-kapal yang nampak berlayar dan burung-burung yang berterbangan serta gambaran panorama bukit Putung ini seolah sebuah lukisan yang tergambar secara nyata di depan mata.

Wisata Bukit putung yang mulai dibangun pada sekitar tahun 1975-an ini dahulu tenar dan merupakan ikon pariwisata di kabupaten Karangasem. Memiliki arel seluas 1 hektar, objek wisata ini juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung seperti restaurant, 2 unit bungalow serta fasilitas pendukung yaitu lapangan tenis dan areal parkir.

Wisata alam ini juga terletak berdampingan dengan Agro Wisata Kebun Salak Sibetan, tempat dimana kita dapat mencari oleh-oleh berupa buah salak yang merupakan buah khas kabupaten Karangasem.


Bukit Putung on Map


View Larger Map

Agro Kebun Salak Sibetan

Bali dikenal sebagai daerah penghasil buah salak yang memiliki kualitas nomer 1 karena rasa dan teksturnya paling bagus dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena secara umum wilayah di Bali memiliki iklim yang sejuk dan sebagian besar daerah dataran tinggi dimana buah salak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Salah satu tempat tersebut adalah di desa Sibetan.

Sibetan merupakan nama sebuah desa di kecamatan Bebandem, kabupaten Karangasem. Jarak tempuh tempat ini sekitar 80 km dari kota Denpasar dan sekitar 15 km dari pusat kota Amlapura Karangasem.

Tempat ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah salak terbesar di kebupaten Karangasem. Oleh karena itu, di setiap sisi kiri dan kanan jalur jalan di desa ini dipenuhi dengan kebun-kebun salak penduduk.

Desa Sibetan terletak di ketinggian 400-600 m di atas permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 20° - 30 °C. Rata-rata curah hujannya adalah 1.566 mm-20.000 mm per tahun. Iklim yang dingin dan udara yang segar membuat salak cocok tumbuh di daerah ini. Dan sekitar 81,12 % atau 1.125.000 hektar wilayah desa ini digunakan sebagai areal perkebunan salak.

Buah salak yang dihasilkan di desa ini memiliki cita rasa tersendiri dan berbeda dibanding dengan salak sejenis di daerah lain di Indonesia. Karena kekhasan desa Sibetan ini maka daerah desa ini dikembangkan sebagai obyek agrowisata tanaman salak. Hawa yang sejuk memberikan nilai tambah bagi keberadaan obyek ini dimana pengelolaannya dilakukan oleh warga setempat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata Dukuh Lestari.Menurut petani salak setempat diperkirakan ada sekitar 15 jenis tanaman salak yang ditanam di areal perkebunan desa Sibetan. Diantaranya adalah salak nanas dan salak gula pasir yang merupakan varietas unggul dengan rasa yang sangat manis serta daging buah yang tebal. Masa tanam salak di desa ini biasanya terjadi di bulan Desember sampai dengan Februari. Saat masa panen tiba, petani salak akan mendapat produksi salak yang sangat melimpah sehingga rata-rata harganya di pasaran pun menjadi sangat murah. Namun hal tersebut tidak mengurangi pendapatan para petani salak di desa ini karena salak yang dihasilkan di desa sibetan ini banyak diburu oleh konsumen yang bukan hanya berasal dari warga lokal namun juga konsumen yang datang dari luar kabupaten/kota-kota di Bali.

Jejeran pohon salak yang ditata rapi serta dibatasi dengan pagar yang dibuat dari batang buah salak merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki desa ini. Di dalam kebun pengunjung dapat memetik sendiri buah yang mereka inginkan. Petani di Sibetan membagi kebunnya ke beberapa bagian sesuai jenisnya sehinnga memudahkan pengunjung untuk mengetahui jenis dan nama varietas salak yang ditanam.

Karena sadar akan ketersediaan buah salak yang melimpah di desanya, para petani disini juga kreatif untuk mengembangkan produk olahan yang bahan pokoknya terbuat dari buah salak. Produk olahan dari buah salak dari desa ini contohnya adalah seperti dodol salak, sirup salak, manisan salak dan lain-lain.

Daya tarik lain dari desa ini adalah dengan adanya wisata step over di dusun Pemukuran yang merupakan jalur lingkar desa yang banyak dimanfaatkan wisatawan sebagai wisata trekking. Tempat ini merupakan suatu daerah perbukitan yang menyediakan kombinasi antara pemandangan alam perbukitan serta panorama lautan yang sangat indah. Dari atas dapat kita lihat lembah yang banyak ditanami tumbuhan pakis serta monyet-monyet yang sesekali muncul di pepohonan kelapa di sekitarnya. Kesenian yang cukup terkenal di desa ini adalah tarian gambuh dan juga instrumen alat musik angklung.

Di dekat desa ini juga tersedia penginapan yang bernama Pondok Bukit Putung Bar & Restoran. Jadi, para wisatawan dapat dengan puas menikmati keindahan dan hasil alam di desa Sibetan ini selama berhari-hari.


Sibetan on Map


Lihat Peta Lebih Besar

Tuesday, May 10, 2011

Eksotika Pemandangan Desa Iseh



Jika mendengar kata desa, pikiran pasti akan tertuju pada suatu tempat yang asri, sejuk, dan jauh dari modernisasi. Hal tersebut merupakan pandangan umum dari sebagian besar orang. Pandangan tersebut tidak salah karena suasana yang seperti itu dapat kita temukan di salah satu desa di Bali, yaitu desa Iseh.


Lokasi

Iseh merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Desa Iseh ini terkenal dengan pemandangan alamnya yang menawan. Desa Iseh terletak sekitar 52 km dari kota Denpasar dan bisa ditempuh dalam 1,5 – 2 jam perjalanan. Lokasi ini dapat ditempuh langsung melalui Klungkung atau melalui daerah kota Amlapura

Deskripsi

Salah satu desa di kabupaten Karangasem ini merupakan desa dengan daerah perbukitan dan persawahan dengan pemandangan alam yang masih asri, ekstrim dan berudara sejuk. Di sini juga terdapat beberapa sungai yang memiliki arus yang deras dan jernih yang cocok sebagai wisata trekking. Di sepanjang jalan di desa Iseh ini kita akan banyak menemukan tanaman perkebunan penduduk sekitar. Penduduk sekitar mayoritas berprofesi sebagai petani yang menggarap tanah atau kebun milik orang lain dan juga tanah milik sendiri. Kebun-kebun di desa ini biasanya ditanami salak yang mana merupakan buah khas kabupaten Karangasem. Selain salak, juga terdapat tanaman seperti manggis, kopi, cengkeh dan banyak lagi lainnya. Desa ini benar-benar masih asri dan belum areal tanahnya belum terlalu dipenuhi dengan rumah-rumah penduduk. Bisa disebut desa ini didominasi oleh areal lahan perkebunan dan pesawahan.

Selain areal perkebunan yang mendominasi, areal persawahan di Iseh juga sangat luas, di pinggir-pinggir jalan dipenuhi dengan petak-petak dan terasering sawah yang sangat luas dan menyejukkan pandangan mata. Areal persawahan penduduk di Iseh biasanya ditanami dengan padi, kacang tanah dan bawang ditanam bergilir sesuai masa tanam masing-masing tanaman.

Jalan di desa ini berkelok-kelok sesuai dengan daerahnya yang dikelilingi bukit-bukit sehingga jangan kaget jika berkunjung ke sini tiba-tiba signal HP akan benar-benar drop. Namun di balik itu desa ini menyembunyikan keindahan alam yang sangat luar biasa, benar-benar alami dan asri.

Di setiap pagi kita akan disuguhi dengan suasana desa kaki gunung yang benar-benar asli. Embun pagi, udara dingin menusuk dan kicauan burung masih sangat akrab bisa kita dengar di sini. Gunung Agung yang tampak dari kejauhan dengan lembah-lembah berbatu sangat jelas terlihat. Sungai yang mengalir di tengah-tengah sawah yang hijau tempat dimana para penduduk sekitar bekerja. Tak heran jika setiap hari banyak wisatawan asing yang datang menginap atau sekedar berkunjung di desa ini, bahkan ada seorang wisatawan Belanda sudah lama menetap dan membangun rumahnya di sini. Saking mempesonanya pemandangan di desa Iseh ini, dua orang pelukis asing asal Jerman dan Swiss Walter Spies dan Theo Meier menuangkan kreatifitas mereka dalam sebuak lukisan yang menggambarkan pemandangan desa Iseh dan kehidupan sosial kemasyarakatannya. Kedua pelukis ini disebut-sebut menghabiskan masa hidupnya untuk hidup dan bersosialisai dengan penduduk setempat dan mengenal lebih jauh tentang adat dan budaya masyarakat desa Iseh.

Souvenir

Selain menyuguhkan pemandangan alam yang mempesona, desa ini juga menawarkan kerajinan tenun kain yang dibuat oleh penduduk setempat. Tenun kainnya berupa kain endek, tenun sabuk dan lain-lain.


Iseh on Map


Lihat Peta Lebih Besar

About

Om swastyastu,
Om avignam astu,
Blog oleh Ida Bagus Gede Dananjaya Wartamana.
Muncan, 6 Juni 1992.
Balibaguss mencoba memberikan informasi seputar Bali, yang dilatarbelakangi oleh tugas kuliah. Semoga bermanfaat dan ke depan bisa lebih baik lagi.

Monday, May 2, 2011

Panorama Perbukitan Bukit Jambul

Apakah anda pernah ke Karangasem ? Taukah julukan Kabupaten Karangasem ?, Ya, julukannya adalah ”bumi lahar” (gumi lahar). Julukan tersebut diberikan karena di Karangasem terdapat pusat gunung api aktif terbesar yang ada di Bali, Gunung Agung. Pemahaman umum selalu mengartikan lahar sebagai ketidaksuburan, ketidak menawanan dan bahkan kemiskinan. Namun coba tengok, ternyata di Karangasem tidak seperti pengertian tersebut, di Karangasem tidak hanya ditemukan Gunung Agung saja, melainkan banyak juga pesona-pesona yang bisa ditemukan di sana. Salah satunya adalah wisata alamnya yang patut untuk dikunjungi. Diantaranya adalah Bukit Jambul.

Lokasi

Bukit Jambul merupakan suatu daerah perbukitan di selatan kabupaten Karangasem. Bukit Jambul terletak tak jauh dari kaki gunung Gunung Agung tepatnya di Desa Adat Pesaban, Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Serta terletak 8 km dari Kabupaten Klungkung dan 51 km dari kota Denpasar. Diperlukan kira-kira 60 hingga 90 menit untuk mencapai tempat wisata ini dari Denpasar. Bukit Jambul sangat mudah ditemukan karena letaknya yang strategis yaitu tepat di perbatasan antara wilayah Kabupaten Karangasem dengan kabupaten Klungkung.

Sejarah

Menurut masyarakat sekitar, nama Bukit Jambul pertama kali dipakai sejak jaman penjajahan Belanda di Indonesia. Tersebutlah seorang wisatawan asal Belanda yang menemukan suatu tempat di suatu perbukitan yang memiliki pemandangan yang indah. Jika disimak, di bagian barat bukit terdapat sekumpulan pohon besar sejenis beringin yang rindang yang dari kejauhan akan tampak seperti sebuah bukit yang memiliki jambul. Kenampakan tersebut yang mengawali penamaan wilayah ini disebut Bukit yang memiliki jambul atau Bukit Jambul.



Deskripsi

Untuk mencapai objek wisata ini dari Denpasar, ada beberapa jalur yang bisa kita tempuh untuk mencapainya. Salah satu diantaranya adalah melalui Klungkung. Dari pusat kota Semarapura ibukota kabupaten Klungkung kita bergerak ke utara mengikuti jalur lurus menanjak. Bergerak terus menuju arah Utara hingga sampai di jalur berkelok-kelok ke kanan dan ke kiri dengan lingkungan sekitar didominasi oleh tumbuhan-tumbuhan salak. Jalur inilah yang memisahkan kita dengan wilayah Klungkung yang berarti segera akan sampai di Bukit Jambul.

Sesaat setelah sampai, hawa dingin yang menyejukkan dan panorama perbukitan yang menawan serta rasa penasaran akan mulai terasa berkecamuk. Di Bukit Jambul ini juga terdapat sebuah pura yang disungsung oleh masyarakat sekitar yaitu Pura Puncak Sari. Dari atas kita dapat menyaksikan panorama alam yang terbentuk dari hamparan perbukitan serta lembah dengan perpaduan areal sawah teraseringnya. Di pingggir jalan yang menanjak dan berliku terhampar petak-petak sawah yang bertingkat serta perkebunan cengkeh yang subur berbunga. Di sebelah timur dapat kita saksikan pemandangan bukit yang tinggi menjulang di wilayah kecamatan Sidemen kemudian di sebelah selatan dapat juga kita lihat areal persawahan kabupaten Klungkung serta pemandangan laut lepas di selatan Klungkung. Dan di kejauhan juga tampak gugusan pulau Nusa Penida. Dari puncak bukit ini kita seolah-olah dapat melihat seluruh wilayah pulau Bali, gedung-gedung hotel serta lekukan-lekukan jalan sangat nampak jika dilihat dari atas Bukit Jambul. Apalagi saat malam hari, hamparan lampu-lampu akan sangat nampak di tempat ini.


Fasilitas

Sejak dulu, Bukit Jambul telah dikenal sebagai daerah persinggahan wisatawan yang berkunjung ke Bali, terutama wisatawan yang hendak mengunjungi Pura Besakih. Karena tempat ini berada tepat di sebelah selatan daerah perbatasan Kabupaten Karangasem dengan Kabupaten Klungkung, maka bila kita hendak ke Besakih melalui Klungkung maka secara otomatis kita akan melalui bukit Jambul. Banyak para pemedek Pura Besakih sehabis sembahyang datang dan bersantai sejenak merasakan indahnya panorama alam di tempat ini sembari menikmati sesajen yang mereka haturkan.

Di sekitar objek wisata ini pula tersedia rumah-rumah makan kecil dan restoran. Rumah makan terletak tidak jauh dari puncak bukit, cukup berjalan kaki maka kita akan sampai. Rumah makan tersebut menyediakan berbagai macam makanan dan minuman yang bisa dipesan sesuai keinginan. Dari mulai ayam, babi, sapi dan lain-lain. Sedangkan restoran letaknya sedikit lebih jauh, sedikit bergerak ke atas tak lebih dari 1 km maka kita akan menemukan Restoran Puri Boga. Restoran ini menyediakan banyak kursi bagi wisatawan/pengunjung yang hendak menyantap makanan khas di restoran ini. Jadi sembari menyantap makan, keindahan panorama indah perbukitan tak akan lepas dari pandangan.

Kabupaten Karangasem sangat dikenal sebagai penghasil buah salak berkualitas di Bali, oleh sebab itu tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Karangasem terutama ke Bukit Jambul tidak menikmati buah manis berduri ini. Sebagai oleh-oleh, buah salak banyak dijual oleh warga setempat di pinggir-pinggir jalan. Selain buah salak, jika tepat saat musimnya durian juga layak menjadi buah tangan anda setelah berkunjung ke Karangasem.

Saya sendiri dapat menyimpulkan bahwa Bukit Jambul merupakan tempat wisata yang mengagumkan oleh karena kombinasi yang harmonis dan selaras antara perbukitan, persawahan, perkebunan, lembah dan panorama laut yang indah serta hawa sejuk khas daerah perbukitan di kaki Gunung Agung. Jika hendak berwisata ke tempat ini kita hanya cukup membayar biaya parkir dan tidak ada biaya tambahan lainnya. Kenali wisata Bali kita. Only one Bali

Bukit Jambul on Map


View Larger Map

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More